Search Suggest

Mengenal Sosok Heroik Teddy Kardin, Empu Pisau Militer Indonesia, Lewat Buku The Shadow Knight



Siapa yang tak mengenal Teddy Kardin, seorang figur yang selama ini mungkin tersembunyi dari perhatian masyarakat, namun memiliki peran besar dalam keberhasilan operasi militer Indonesia pada tahun 90-an. Kisah hidupnya yang penuh inspirasi, patriotisme, kesetiaan, dan keberhasilan dalam operasi penyelamatan akhirnya dituangkan dalam sebuah buku yang diberi judul "The Shadow Knight" atau "Sang Ksatria Bayangan."

Buku The Shadow Knight ini diluncurkan di Galeri NuArt milik Nyoman Nuarta di Bandung, pada pada 19 Agustus 2023. Sementara soft launchingnya dilaksanakan di ITB, pada 17 Agustus 2023.

Buku keren ini ditulis oleh Alexander Mering, yaitu penulis professional Indonesia kelahiran Dayak yang bukunya pernah mencatatkan 2 rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada tahun 2021 silam.  Mering menyelesaikan seluruh pengerjaan buku sekitar 5 bulan, bersama tim riset dari Allsysmedia dibantu co-writer-nya Dessy Rizki.

“Penulisan dan editing dikerjakan selama sebulan penuh, sisanya adalah untuk riset, proses pra cetak dan percetakan,” kata Mering.

Dari buku tersebut kita dapat tahu bahwa Teddy Kardin, bukan hanya seorang geolog professional dan empu pisau Indonesia, tetapi juga dikenal sebagai seorang ahli militer yang diakui secara global, bahkan oleh militer Amerika Serikat. Ia memulai karirnya sebagai seorang geolog profesional, namun peran besar dalam keberhasilan operasi militer Indonesia membuatnya menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah keberhasilan tersebut.

Selain memiliki pengetahuan dalam bidang alam dan geologi, pengalaman dan kemampuan navigasinya, serta ketahanannya di alam bebas, membuatnya menjadi aset berharga bagi militer. Ia juga dengan tulus hati membantu melatih para tentara agar dapat beradaptasi dengan lingkungan alam, terutama medan hutan yang sulit.

Namun, kebaikan hati Teddy tak berhenti di situ. Ia juga secara sukarela terlibat dalam misi kemanusiaan yang mulia, yaitu menyelamatkan tim peneliti Lorentz '95 yang disandera oleh OPM pada tahun 1996. Meskipun sejumlah imbalan ditawarkan oleh petinggi militer, termasuk Prabowo Subianto, Teddy tetap bersikeras menolak, karena bagi Teddy, ini adalah sebuah misi kemanusiaan yang tak bisa dinilai dengan materi.

Tak ada yang bisa merayu Teddy Kardin untuk mempublikasikan kisah-kisah hidupnya. Sang sahabat, Rasjid, yang telah bersamanya selama lebih dari sepuluh tahun, tak pernah jemu meminta kesediaan Teddy untuk berbagi kisah hidupnya. Baca selengkapnya

Post a Comment

Send Whatsapp Query